BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri
atas unit-unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak
sekali proses perubahan yang terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam
sel inilah yang menunjang fungsi organ-organ dalam makhluk itu dan dengan
demikian juga merupakan penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu
sendiri.
Fenomena kehidupan yang ditandai oleh adanya pertumbuhan dan
reproduksi serta hal-hal yang berkaitan merupakan ruang lingkup Biologi dan
ilmu-ilmu yang relevan misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan.
Selain itu, pada sel terjadi proses pembelahan sel,yaitu
mitosi dan meiosis, yang mana proses pembelahan sel tersebut sangat berpengaruh
pada proses pertumbuhan, reproduksi dan pewarisan sifat pada makhluk hidup.
Maka dari itu disusunlah makalah ini dengan judul “ PROSES
MEIOSIS ”
1.2 Tujuan
Untuk
mengetahui proses pemebalahn meiosis
Untuk
mengetahui perbedaan dan persamaan antara meiosis dan mitosis
Untuk mengetahui
proses, factor dan dampak terjadinya non disjunction
BAB II
ISI
2.1 Definisi Meiosis
1.
Meiosis (PembelahanReduksi) adalah reproduksi selmelalui tahap-tahap pembelahanseperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi)
jumlah kromosom. (Anonymous a,2011)
2. Meiosis adalah proses
seluler yang membelahsel diploid hingga membentuk sel gamet haploid.
3.
Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksual organisme.
4.
Meiosis adalah proses pembelahansel di manajumlahkromosom per
sel ,dibelahdua.
Seperti
kita kethaui, semua sel dari suatu jenis hewan mengandung jumlah kromosom
tertentu. Jumlah kromosom yang menentukan karakteristik jenis hewan
dipertahankan melalui pembelahan mitosis. Jumlah kromosom tidak mungkin
dipertahankan secara uniform dari suatu generasi ke generasi berikutnya,
kecuali sel-sel kelamin hanya mengandung separuh jumlah kromosom induk. Pada
manusia spermatozoon dan ovum masing-masing hanya mengandung 23 kromosom, pada
cacing gelang Ascaris lumbricoides masing-masing sel kelamin hanya mengandung 4
kromosom. Jadi pembentukan spermatozoa dan ovum itu melalui proses meiosis,
kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu melalui proses meiosis dan
kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu, pelipatgandanya berlangsung
melalui mitosis
2.1.1 Pembelahan meiosis memiliki
ciri sebagai berikut:
·
menghasilkan empat sel yang tidak identik dengan
sel semula (diploid menjadi haploid), karena terjadi pengurangan kromosom
pembelahan ini sering disebut pembelahan reduksi
·
(gambar mitosis dan siklus sel)
·
bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, agar
komposisi kromosom anak sama dengan komposisi kromosom induk
·
berlangsung dalam dua kali PMAT, yaitu PMAT I
(pembelahan reduksi) dan PMAT II tanpa diselingi interfase
2.1.2 Hormon yang berperan dalam
proses meiosis
Hormon yang terlibat dalam proses meiosis. Spermatogenesis dipengaruhi
oleh beberapa hormon yaitu :
1. Gonadotropin praduksi hipotalamus,
hormon ini merangsang produksi FSH
dan LH oleh kelenjar hipofisa.
2. Folicle Stimulating Hormon (FSH)
selanjutnya merangsang sel sertoli untuk
memproduksi ABP/Androgen Binding Protein yang akan memicu
pembentukan sperma.
3. Luteinizing Hormon (LH) selanjutnya
merangsang produksi testoteron
(androgen) oleh Sel Leydig.
4. Testoteron selanjutnya akan
merangsang perkembangan seks primer dan seks
sekunder dan juga merangsang spermatogenesis. Jika
spermatozoa sudah terbentuk, maka Sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin
yang akan menghambat hipofisa memproduksi FSH dan LH.
Oogenesis
dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
Ovum
diproduksi di ovarium. Pada embrio terdapat sekitar 600.000 buah sel induk
telur (oogonium). Pada usia 5 bulan oogonium akan bermitosis sehingga
menghasilkan 7 juta oosit primer dan pada ssat lahir jumlah oosit primer
tinggal 2 juta yang bertahan samapai masa pubertas. Oogonium dan oosit ini
terdapat di folikel telur yang pertumbuhannya dari folikel primer, sekunder,
tersier dipengaruhi oleh FSH. Pada ssat ovulasi, folikel tersier berubah
menjadi folikel de graff. Ovum terbentuk setelah oosit primer bermeiosis
menjadi ovum.
1. Pada
saat embrio, seorang wanita mempunyai 600.000 oogonium (calon
ovum) yang kemudian membelah secara mitosis menjadi 7 juta
oogonium
pada saat embrio berusia 5 bulan, tetapi menurun menjadi 2
juta oogonium
pada saat embrio tersebut neonatus.
2. Selang
6 bulan berikutnya terjadi meiosis I tahap I yang berhenti pada profase
I. Pada usia 7 tahun terjadi lanjutan meiosis I (metafase
I, anafase I, dan
telofase I) yang menghasilkan 300.000-400.000 oosit primer.
3. Pada
masa pubertas terjadi meiosis I tahap II (profase II, metafase II, anafase
II, dan telofase II), dan bersamaan menjelang ovulasi akan
dihasilkan oosit
sekunder dan badan polar I, badan polar I kemudian mebelah
menjadi 2 badan
polar.
4. Selanjutnya
oosit sekunder mengalami meiosis II yang berhenti pada metafase
II sebelum ovulasi. Setelah ovulasi dan ada penetrasi
sperma, maka meiosis II
dilanjutkan yang menghasilkan ootid dan badan polar II.
5. Ootid
kemudian berdiferensiasi menjadi ovum pada saat menjelang pelburan
inti sel sperma dan ovum. 3 badan polar menempel di ovum
dan
berdegenerasi.
Gambar . Oogenesis
2.1.3.Peristiwa yang berlangsung saat
meiosis adalah sebagai berikut:
Meiosis I
Tahap ini terbagi
menjadi beberapa tahap lagi sebagai berikut:
- Leptonema : benang kromatin berubah menjadi kromosom
- Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan disebut bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog berpasangan membentuk bivalen disebut sinapsis
- Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan (bivalen) mengganda sehingga terdapat empat kromatid yang berpasangan dan disebut tetrad
- Diplonema : terjadi pindah silang (crossing over)
- Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah terbentuk benang spindel lengkap
- Tetrad terletak pada bidang pembelahan sel/ekuator
3. Anafase 1
- Tetrad memisah menjadi dua kromatid, lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
- Kromosom yang terdiri dari dua kromatid sampai di kutub sel
- Membran inti dan nukleolus muncul
- Terjadi sitokinesis
- Kromosom berubah menjadi benang kromatin
- Benang spindel lenyap
Pada telofase 1 ini sel hasil pembelahan
telah memiliki separo jumlah kromosom sel induk (haploid). Itu sebabnya Meiosis I sering disebut pembelahan reduksi
karena ada pengurangan kromosom dari 2n —> n.
Meiosis II
5. Profase 2
- benang kromatin berubah menjadi kromosom (yang terdiri dari dua kromatid)
- membran inti dan nukleolus lenyap
- berbentuk benang spindel
6. Metafase 2
- Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di bidang pembelahan sel/ekuator
7. Anafase 2
- Kromosom yang terdiri dari dua kromatid memisah, lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
8. Telofase 2
- kromosom sampai di kutub sel
- membran inti dan nukleolus muncul
- benang spindel lenyap
- terjadi sitokinesis
- terbentuk 4 sel yang haploid
Pada pembelahan Meiosis II tidak ada
perubahan struktur kromosom, jadi semula n (haploid) pada akhir pembelahan
tetap n. Oleh karena itu Meiosis II
sebenarnya sama dengan Mitosis.
Untuk lebih jelas perhatikan animasi video
tentang meiosis berikut ini:
2.2 Defenisi Metosis
Mitosis
juga disebut kariokinesis, adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung,
karena pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang-benang kumparan
sperma. Cara ini biasa berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell).
Mitosis didahului dengan menghilangnya inti sebagian benda definitive (real)
kemudian disusul dengan pembagian yang sebenarnya dari bagian-bagian sel
utamanya.
Mitoses terdiri dari 4 tahap (fase) tetapi seluruhnya harus dipikirkan sebagai satu proses yang berkesinambungan yaitu didahului dengan sel istirahat dan diakhiri dengan terjadinya 2 sel anak yang berdiri sendiri-sendiri. Proses mitosis itu sama baik pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan, walaupun ada sedikit perbedaan pada jenis-jenisnya. Empat fase itu adalah profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Antara satu mitosis ke mitosis berikutnya terdapat suatu tahap yang disebut tahap istirahat (interfase). Pada saat itu nucleus “beristirahat” untuk siap mengadakan pembelahan berikutnya.
Mitoses terdiri dari 4 tahap (fase) tetapi seluruhnya harus dipikirkan sebagai satu proses yang berkesinambungan yaitu didahului dengan sel istirahat dan diakhiri dengan terjadinya 2 sel anak yang berdiri sendiri-sendiri. Proses mitosis itu sama baik pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan, walaupun ada sedikit perbedaan pada jenis-jenisnya. Empat fase itu adalah profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Antara satu mitosis ke mitosis berikutnya terdapat suatu tahap yang disebut tahap istirahat (interfase). Pada saat itu nucleus “beristirahat” untuk siap mengadakan pembelahan berikutnya.
2.3 Perbedaan meiosis dan metosis
1.
Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel
untuk proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk
sel gamet ( pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora
dam brfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai jumlah
kromosom yang sama dari generasi ke generasi.
2.
Mitosis terjadi di jaringan meristematis
( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ), sedangkan meiosis terjadi di dalam
organ kelamin jantan dan betina.
3.
Mitosis berlangsung melalui tahapan :
profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase, sedangkan
meiosis berlangsung melalui tahapan : profase I – metafase I – anafase I –
telofase I – profase II – metafase II – anafase II – telofase II tanpa
interfase.
4.
Pada mitosis 1 sel induk mengalami satu kali
pembelahan , sedangkan pada meiosis 1 sel induk mengalami dua kali pembelahan.
5.
Pada mitosis 1 sel induk akan menghasilkan 2
sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk,
sedangkan pada meiosis 1 sel induk akan menghasilkan 4 sel anak dengan jumalh
kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk.
6.
Pada mitosis sel anak bersifat diploid ( 2n ),
sedangkan pada meiosis sel anak bersifat haploid ( n ).
Meiosis :
- Jenis Reproduksi : seksual
- Genetik : berbeda
- Sitokenesis : Terjadi di Telofase I & II
- Jumlah Pembelahan : 2
- Pasangan homolog : Ya
- Fungsi : reproduksi seksual
- Jumlah Kromosom : berkurang setengah
- Kariokenesis : Terjadi di Interfase I
- Crossing Over : Pencampuran kromosom
- Pemisahan Sentromer :sentromer tidak berpisah pada anafase I, tetapi selama anafase II
- Terjadinya Crossing Over : Ya
- Terjadi pada : Manusia, hewan, tumbuhan, jamur
- Jumlah Sel dihasilkan : 4
- Yang dibuat : hanya sel seks : sel telur perempuan atau sel sperma laki-laki
- Definisi : Suatu jenis reproduksi seluler di mana jumlah kromosomnya berkurang setengahnya melalui pemisahan kromosom homolog dalam sel diploid.
- Menghasilkan : empat sel anak haploid
- Langkah-langkah : Langkah-langkah meiosis yaitu Interfase, Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I, Profase II, Metafase II, Anafase II dan Telofase II.
- Ditemukan oleh : Oscar Hertwig
Mitosis :
- Jenis Reproduksi : aseksual
- Jenis Reproduksi : seksual
- Genetik : berbeda
- Sitokenesis : Terjadi di Telofase I & II
- Jumlah Pembelahan : 2
- Pasangan homolog : Ya
- Fungsi : reproduksi seksual
- Jumlah Kromosom : berkurang setengah
- Kariokenesis : Terjadi di Interfase I
- Crossing Over : Pencampuran kromosom
- Pemisahan Sentromer :sentromer tidak berpisah pada anafase I, tetapi selama anafase II
- Terjadinya Crossing Over : Ya
- Terjadi pada : Manusia, hewan, tumbuhan, jamur
- Jumlah Sel dihasilkan : 4
- Yang dibuat : hanya sel seks : sel telur perempuan atau sel sperma laki-laki
- Definisi : Suatu jenis reproduksi seluler di mana jumlah kromosomnya berkurang setengahnya melalui pemisahan kromosom homolog dalam sel diploid.
- Menghasilkan : empat sel anak haploid
- Langkah-langkah : Langkah-langkah meiosis yaitu Interfase, Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I, Profase II, Metafase II, Anafase II dan Telofase II.
- Ditemukan oleh : Oscar Hertwig
Mitosis :
- Jenis Reproduksi : aseksual
- Genetik :sama
- Sitokenesis : Terjadi di Telofase
- Jumlah Pembelahan : 1
- Pasangan homolog : Tidak
- Fungsi : reproduksi seluler, pertumbuhan dan perbaikan tubuh
- Jumlah Kromosom : tetap sama
- Kariokenesis : Terjadi di Interfase
- Crossing Over : Tidak terjadi
- Pemisahan Sentromer :sentromer berpisah selama anafase
- Terjadinya Crossing Over : Tidak
- Terjadi pada :Semua Organisme
- Jumlah Sel dihasilkan : 2
- Yang dibuat : membuat semua selain sel kelamin
- Definisi : Sebuah proses reproduksi aseksual di mana sel membelah menjadi dua sel identik, dengan jumlah kromosom yang sama dalam sel haploid
- Menghasilkan : dua sel anak diploid
- Langkah-langkah : Langkah-langkah mitosis Interfase, Profase, Metafase, Anaphase, Telofase dan Sitokinesis
- Ditemukan oleh : Walther Flemming
- Sitokenesis : Terjadi di Telofase
- Jumlah Pembelahan : 1
- Pasangan homolog : Tidak
- Fungsi : reproduksi seluler, pertumbuhan dan perbaikan tubuh
- Jumlah Kromosom : tetap sama
- Kariokenesis : Terjadi di Interfase
- Crossing Over : Tidak terjadi
- Pemisahan Sentromer :sentromer berpisah selama anafase
- Terjadinya Crossing Over : Tidak
- Terjadi pada :Semua Organisme
- Jumlah Sel dihasilkan : 2
- Yang dibuat : membuat semua selain sel kelamin
- Definisi : Sebuah proses reproduksi aseksual di mana sel membelah menjadi dua sel identik, dengan jumlah kromosom yang sama dalam sel haploid
- Menghasilkan : dua sel anak diploid
- Langkah-langkah : Langkah-langkah mitosis Interfase, Profase, Metafase, Anaphase, Telofase dan Sitokinesis
- Ditemukan oleh : Walther Flemming
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Definisi meiosis adalah pengurangan jumlah kromosom
menjadi separuhnya sehingga sel anak yang berdiri sendiri itu hanya mengandung
separuh jumlah kromosom yang secara karakteristik dimiliki oleh suatu jenis
hewan. Sel-sel yang hanya mengandung separuh jumlah kromosom adalah sel kelamin
utama spermatozoa dan ovum.
mitosis juga disebut
kariokinesis, adalah proses pembelahan sel secara tidak langsung, karena
pembelahan inti didahului dengan pembentukan benang-benang kumparan sperma.
Cara ini biasa berlangsung pada sel somatic dan sel nutfah (germ cell). Mitosis
didahului dengan menghilangnya inti sebagian benda definitive (real) kemudian
disusul dengan pembagian yang sebenarnya dari bagian-bagian sel utamanya.
Mitoses terdiri dari 4 tahap (fase) tetapi seluruhnya harus dipikirkan sebagai satu proses yang berkesinambungan yaitu didahului dengan sel istirahat dan diakhiri dengan terjadinya 2 sel anak yang berdiri sendiri-sendiri.
Mitoses terdiri dari 4 tahap (fase) tetapi seluruhnya harus dipikirkan sebagai satu proses yang berkesinambungan yaitu didahului dengan sel istirahat dan diakhiri dengan terjadinya 2 sel anak yang berdiri sendiri-sendiri.
perbedaan meiosis dan metosis
1.
Mitosis bertujuan untuk perbanyakan sel untuk
proses pertumbuhan, sedangkan meiosis membentuk sel gamet (
pada hewan dan tumbuhan berbiji ) dan spora pada tumbuhan berspora dam brfungsi
mengurangi jumlah kromosom agar keturunan mempunyai jumlah kromosom yang sama
dari generasi ke generasi.
2.
Mitosis terjadi di jaringan meristematis
( pd tumbuhan di ujung akar dan batang ), sedangkan meiosis terjadi di dalam
organ kelamin jantan dan betina.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA